Call us now:
Program magang Jepang melalui LPK apapun itu pasti menawarkan pengalaman kerja, budaya, dan keterampilan yang tak ternilai. Kerja ke Jepang juga sangat menggembirakan, bisa menikmati suasana baru.
Dibalik kegembiraan itu, terkadang ada orang WNI yang berkeinginan untuk putus kontrak atau istilah lainnya mengundurkan diri dari program magang Jepang.
Namun, sebelum mengambil keputusan mundur, kamu perlu memahami konsekuensi yang bisa muncul. Dengan begitu, kamu bisa menimbang baik-baik dan menyiapkan langkah antisipasi yang tepat.
Lantas, apa yang harus kamu lakukan? Kamu perlu memahami semua unsur di bawah ini sebelum putus kontrak.
Pelajari Kontrak Magang
Langkah awal sebelum memundurkan diri yaitu pelajari semua isi perjanjian kerja dan kontrak sponsorship milikmu. Biasanya, di dalamnya sudah tercantum durasi magang, hak dan kewajiban, serta penalti jika memutus hubungan sepihak.
Tak hanya itu saja, visa magang (Technical Intern Training) akan secara otomatis dibatalkan apabila kontrak diputus. Hal ini berdampak pada diri kamu dipaksa untuk keluar dari Jepang dalam jangka waktu tertentu.
Risiko Finansial itu Pasti Ada
Risiko sangat tinggi apabila mundur sepihak dan sebelum tenggat waktu. Mundur mendadak ini seringkali memicu kewajiban pengembalian biaya program, termasuk pelatihan, tiket pesawat, akomodasi, hingga biaya administrasi.
Namun tak sampai disitu saja, kamu juga akan terkena denda kontraktual yang bisa saja menyedot dana kamu cukup besar. Oleh karena itu, sediakan dana darurat dan pahami ketentuan refund sebelum memutuskan.
Artikel Terkait: Risiko Kerja di Jepang, Yuk Antisipasi Sebelum Berangkat
Risiko Hukum dan Keimigrasian
Tak hanya soal finansial aja yang terancam, pembatalan visa otomatis juga bisa menciptakan catatan buruk di imigrasi Jepang. Bahkan, kamu mungkin masuk “blacklist” sehingga sulit mendapatkan visa kunjungan atau kerja di masa mendatang.
Maka dari itu, konsultasikan status kamu dengan pihak imigrasi Jepang dan siapkan dokumen pendukung bila masih ingin memperjuangkan kelanjutan visa tersebut. Sangat mengerikan jika nama kamu ter-blacklist di negeri Sakura tersebut.
Risiko Karier dan Reputasi
Keputusan mundur dapat tercatat di CV dan memengaruhi reputasi di dunia kerja, terutama bila putus kontrak sepihak terjadi tanpa komunikasi secara profesional.
Bagi calon pemberi kerja Jepang maupun mitra sponsor, catatan mundur mendadak seperti ini bisa menurunkan kepercayaan. Maka dari itu, jaga hubungan baik dengan komunikasikan secara resmi dan mintalah rekomendasi tertulis bila memungkinkan.
Kamu kerja ke Jepang melalui LPK pilihan harus menjaga nama baik. Jangan sembarangan memutuskan tidak ingin kerja atau magang di tempat tersebut. Jangan sampai LPK tersebut dicap sebagai LPK abal-abal oleh pihak Jepang.
Risiko Psikologis dan Sosial
Selain dampak eksternal, tekanan hati sering datang tiba-tiba. Perasaan gagal dan isolasi di negara asing bisa memunculkan stres berat, bahkan bisa kepikiran sampai mental kena.
Karenanya, sebaiknya bangun jaringan pendukung, baik itu dengan mentor, teman seangkatan, atau konselor, sebelum dan sesusah kamu mengambil keputusan untuk mengundurkan diri.
Intinya, mengundurkan diri sama saja menghilangkan gaji kamu saat magang di Jepang lho. Rugi banget kamu tidak dapat gaji ini.
Strategi Mitigasi Sebelum Mundur
Sebelum benar-benar mundur, lakukan langkah ini:
- Konsultasi dengan LPK Furinkazan dan pembimbing Jepang (Jika kamu masuk lewat LPK ini)
- Evaluasi ulang tujuan serta cari alternatif solusi (misalnya cuti, penyesuaian program).
- Perencanaan keuangan cadangan untuk menutup potensi denda.
Langkah-Langkah Jika Tetap Ingin Mundur
Jika setelah semua pertimbangan Anda tetap ingin mundur, ikuti prosedur resmi:
- Ajukan pengunduran diri tertulis sesuai kontrak.
- Sampaikan secara profesional ke perusahaan Jepang.
- Segera urus pembatalan visa dan jadwalkan kepulangan.
Mengundurkan diri dari magang Jepang membawa beragam risiko, mulai dari finansial, hukum, reputasi, hingga psikologis. Dengan kesiapan mental, perencanaan finansial, dan komunikasi yang baik, Anda bisa meminimalkan dampak negatif tersebut.