Call us now:
Coba bayangkan mendapatkan gaji bulanan puluhan juta sambil bekerja di negara maju. Jepang, dengan pasar tenaga kerjanya yang berubah-ubah, selalu menawarkan peluang ini bagi pekerja asing, termasuk TKI.
Data tahun lalu, rata-rata gaji bulanan di Jepang telah mencapai ¥515,000 (sekitar Rp53 juta), jauh di atas penghasilan rata-rata di Indonesia (setara manager).
Namun, berapa sebenarnya gaji yang bisa didapat? Yuk simak pembahasan ini sampai habis…
Upah Minimum Regional (UMR) di Jepang
Jepang dari dulu selalu menerapkan sistem upah minimum yang bervariasi antara prefektur. Pada tahun lalu, rata-rata UR nasional sebanyak ¥1,055 per jam (sekitar Rp108.000, kurs Rp105 per yen).
Untuk pekerja penuh waktu (8 jam sehari, 20 hari sebulan), ini setara dengan ¥168,800 (Rp17,7 juta) per bulan.
Namun, angka ini berbeda-beda tergantung lokasi. Misalnya, Tokyo menetapkan UMR tertinggi di ¥1,113 per jam (Rp116.865), sedangkan Tottori, dengan UMR terendah, hanya ¥790 per jam (Rp80.192).
Prefektur seperti Osaka, Kyoto, dan Aichi juga memiliki UMR di atas ¥1,000 per jam. Hal ini menjadikan lokasi sebagai faktor kunci dalam potensi penghasilan.
Selain itu, aturan kerja di Jepang sangat terstruktur. Jam kerja standar saja 40 jam per minggu dan lemburnya dibayar 1,25 hingga 1,5 kali upah normal.
Jadi, buat pekerja yang dari Indonesia sebaiknya sering-sering lembur saja supaya dapat meningkatkan penghasilan secara signifikan (tidak disarankan).
Gaji Rata-rata di Jepang
Apabila UMR menjadi patokan minimum, gaji rata-rata di Jepang jauh lebih menarik. Berdasarkan data 2024 silam, berikut rinciannya;
1. Bulanan
Gaji bulanan rata-rata mencapai ¥515,000 (Rp53 juta, kurs Rp103), termasuk tunjangan seperti transportasi dan perumahan.
2. Median
Gaji median adalah ¥471,000 (Rp48,5 juta), yang berarti separuh pekerja berpenghasilan di atas angka ini.
Kesimpulannya, kisaran gaji di Jepang itu sangat luas. Bisa saja mulai dari ¥130,000 (Rp13,4 juta) hingga ¥2,300,000 (Rp230 juta) per bulan, tergantung pada industri, pengalaman, dan kemampuan bahasa.
Tren Kenaikan Gaji di Jepang Dalam Beberapa Tahun Terakhir
Kenaikan gaji menjadi daya tarik tersendiri buat TKI (Tenaga Kerja Indonesia). Pada September tahun lalu saja, gaji pokok sudah naik 2,6% menjadi ¥264,194 (Rp26,9 juta), dan total pendapatan bulanan (termasuk lembur dan bonus) mencapai ¥292,551 (Rp29,8 juta), naik 2,8% dari tahun sebelumnya.
Kalau dirata-rata, pekerja di Jepang menikmati kenaikan gaji sekitar 6% per tahun. Hal ini membuat karir di Jepang sangat kompetitif, terutama pada pekerja asing.
Artikel Terkait: Cara Kerja di Jepang untuk Lulusan S1, D3, SMA, SMP
Gaji Pekerja Pabrik
Sektor manufaktur, khususnya pekerjaan di pabrik, ini telah menjadi salah satu pintu masuk utama bagi pekerja asing, terutama pekerja dari Indonesia.
Gaji pekerja pabrik di sana itu berkisar antara ¥150,000 hingga ¥250,000 (Rp18–30 juta) per bulan. Untuk pekerja dengan keahlian tingkat rendah, gajinya bisa mulai dari ¥76,000 hingga ¥264,000 (Rp7,7–27 juta).
Faktor Besaran Gaji
Beberapa faktor yang memengaruhi gaji meliputi:
- Lokasi: Kota besar seperti Tokyo dan Osaka menawarkan gaji lebih tinggi (hingga ¥250,000), sedangkan daerah pedesaan cenderung lebih rendah (¥150,000).
- Jenis Pekerjaan: Pekerjaan teknis, seperti operator mesin atau teknisi, dibayar lebih baik dibandingkan pekerjaan sederhana seperti pengemasan. Posisi kontrol kualitas atau manajerial juga memiliki gaji lebih besar.
- Pengalaman: Pekerja berpengalaman biasanya mendapatkan gaji lebih tinggi dibandingkan pemula.
- Bahasa Jepang: Kemampuan berbahasa Jepang yang baik membuka peluang untuk pekerjaan dengan gaji lebih tinggi.
Belajar bahasa Jepang susah dan tidak ada pembimbingnya? Tenang, sudah ada LPK Jogja Terbaik seperti LPKFurinKazan.com yang siap membantu Anda.
Gaji TKI Jepang di Berbagai Sektor
Bagi TKI, Jepang sendiri menawarkan gaji yang cukup fantastis dibandingkan negara Indonesia. Kisaran gaji TKI macam-macam, mulai dari Rp17 juta – Rp304 juta per bulan, dengan rata-rata Rp72 juta.
Sekitar 75% TKI berpenghasilan di atas Rp40 juta, dan 25% bahkan melampaui Rp200 juta per bulan. Jadi, berikut ini kami berikan rincian gaji berdasarkan sektor;
Sektor Pekerjaan | Kisaran Gaji | Keterangan |
---|---|---|
Manufaktur / Pabrik | ¥120,000 – ¥180,000 (Rp16 – 24 juta) | Gaji pokok, belum termasuk lembur |
Konstruksi | ¥150,000 – ¥250,000 (Rp20 – 34 juta) | Gaji tinggi karena pekerjaan fisik berat |
Kesehatan (Perawat/Pengasuh Lansia) | ¥140,000 – ¥200,000 (Rp19 – 27 juta) | Butuh kemampuan bahasa Jepang dan sertifikasi |
Restoran, Pertanian, Logistik | ¥1,100 per jam (±Rp115,500/jam) | Potensi gaji bulanan bisa lebih dari Rp29 juta tergantung jam kerja |
Perlu dicatat bahwa nilai konversi yen ke rupiah bersifat fluktuatif, dan nominal gaji bisa berbeda tergantung lokasi kerja serta jam lembur.
Biaya Hidup dan Gaji di Jepang
Sebelum memutuskan bekerja di Jepang, penting untuk memahami biaya hidup dan potensi pendapatan. Berikut datanya:

Jepang menawarkan gaji kompetitif, pengalaman kerja di lingkungan canggih, dan peluang karier yang menjanjikan bagi pekerja asing. Dengan persiapan matang, bekerja di Jepang bisa menjadi langkah besar menuju masa depan yang lebih baik.