Syarat Kerja di Jepang untuk Wanita, Pahami Sebelum Berangkat

Tak sedikit wanita Indonesia yang tertarik untuk bekerja di Jepang. Negara ini menawarkan gaji yang menjanjikan dan juga pengalaman budaya kerja yang unik dan disiplin.

Namun, sebelum mengajukan diri ke program kerja di Jepang, penting rasanya untuk memahami syarat-syarat khusus yang berlaku, terutama bagi perempuan (wanita).

Dengan memahami persyaratan secara komprehensif, Anda akan lebih siap menghadapi seleksi serta beradaptasi dengan lingkungan kerja baru.

Peluang Kerja untuk Perempuan di Jepang

Sebagai negara dengan populasi kebanyakan lansia dan kebutuhan tenaga kerja asing terus meningkat, Jepang membuka banyak sektor kerja yang dapat diisi oleh tenaga kerja wanita.

  • Beberapa bidang yang umum menerima perempuan antara lain;
  • Perawatan lansia (caregiver atau kaigo)
  • Pembersihan fasilitas publik dan gedung
  • Industri makanan dan minuman
  • Pertanian serta hortikultura
  • Sektor perhotelan dan pelayanan tamu

Oleh sebab itu, kesempatan untuk wanita Indonesia bekerja di Jepang tergolong sangat terbuka luas, asalkan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh perusahaan maupun pemerintahan Jepang.

Persyaratan Umum untuk Calon Pekerja Wanita

Bekerja di Jepang itu bukan hanya berangkat ke sana kemudian dapat kerja, tidak semudah itu. Terdapat sejumlah persyaratan dasar yang wajib dipenuhi oleh pelamar wanita. Syarat ini mencakup;

  • Usia minimum 18 tahun dan maksimum umumnya 25–30 tahun tergantung program
  • Kondisi fisik dan mental sehat tanpa penyakit bawaan serius
  • Tidak sedang hamil atau dalam masa nifas saat seleksi dan pemberangkatan
  • Izin tertulis dari suami, orang tua, atau wali sah
  • Tidak sedang dalam status pelajar aktif atau pekerja tetap di dalam negeri
  • Tidak memiliki catatan kriminal atau hukum

Jika Anda memilih jalur magang (Technical Intern Training Program/TITP), biasanya usia maksimal dibatasi hingga 25 tahun. Sedangkan untuk jalur kerja profesional (Specified Skilled Worker/SSW), batas usia dapat lebih fleksibel.

Kualifikasi Bahasa dan Dokumen Pendukung

Kemampuan berbahasa Jepang memang menjadi syarat penting dan wajib, terutama jika pekerjaan Anda berhubungan dengan layanan tatap muka publik seperti caregiving atau pelayanan konsumen.

Umumnya, kualifikasi bahasa yang diperlukan itu seperti ini;

  • JLPT N4 untuk program magang
  • JLPT N4 atau JFT A2 untuk program SSW
  • JLPT N3 atau lebih tinggi untuk kerja profesional atau spesialis

Selain sertifikat bahasa, beberapa dokumen penting yang perlu disiapkan antara lain:

  1. Paspor aktif minimal 2 tahun
  2. Ijazah pendidikan terakhir
  3. Surat keterangan sehat dari rumah sakit
  4. SKCK dari kepolisian
  5. Kartu keluarga dan KTP
  6. Surat izin dari keluarga

Setiap dokumen akan diverifikasi oleh lembaga pengirim dan penerima di Jepang, sehingga keasliannya harus dapat dipertanggungjawabkan.

Memilih Jalur yang Sesuai, Magang atau Kerja Profesional

Wanita yang ingin bekerja di Jepang dapat memilih beberapa jalur legal. Dua jalur paling umum atau paling bisa diandalkan seperti program magang (TITP) dan program kerja profesional (SSW). Perbedaannya cukup signifikan.

AspekMagang (TITP)Kerja Profesional (SSW)
Durasi Program1–5 tahunMaksimal 5 tahun, dapat diperpanjang
GajiLebih rendah, sesuai programSetara pekerja Jepang
Mobilitas KerjaTidak bisa pindah perusahaanBisa pindah dengan syarat tertentu
Tujuan ProgramBelajar keterampilan praktisProduktivitas kerja jangka panjang
VisaVisa pelatihan teknisVisa kerja sektor tertentu

Oleh karena itu, sebelum memilih jalur, pastikan Anda memahami kelebihan serta batasannya. Jika niat Anda jangka panjang, program SSW bisa lebih sesuai.

Baca Juga: Perbedaan Magang dan Kerja di Jepang, Enak Mana?

Persiapan Khusus Bagi Wanita

Wanita memang spesial, bekerja di luar negeri harus dipersiapkan dengan matang. Persiapan mental dan sosial itu sangat penting untuk dilakukan. Oleh sebab itu, pastikan Anda membekali diri dengan;

  • Pelatihan budaya dan etika kerja Jepang
  • Pemahaman dasar tentang pola komunikasi antarbudaya
  • Kesiapan menghadapi situasi darurat seperti homesick, diskriminasi, atau tekanan kerja
  • Dukungan moral dari keluarga serta jejaring sesama pekerja migran

LPK seperti LPKFurinkazan bahkan menyediakan program simulasi kerja, pelatihan disiplin, dan mentoring khusus bagi calon tenaga kerja wanita.

Singkatnya, LPKFurinkazan itu sebuah LPK Jepang yang fokus membekali ilmu kepada siswa-siswanya supaya bisa kerja di Jepang sesuai syarat resmi.

Tips Agar Lolos Seleksi dan Tahan Banting di Jepang

Adapun tips buat wanita-wanita yang ingin kerja di Jepang, beberapa tips itu seperti;

  1. Rajin mengikuti pelatihan bahasa secara konsisten
  2. Menjaga kesehatan fisik sejak sebelum seleksi
  3. Menunjukkan etika dan kedisiplinan selama pelatihan
  4. Aktif dalam sesi tanya jawab dan simulasi kerja
  5. Belajar pengalaman dari alumni atau pekerja sebelumnya

Ketika Anda masuk dalam dunia kerja Jepang, adaptasi menjadi kunci utama. Maka, semakin awal Anda bersiap, semakin besar peluang sukses yang bisa diraih.

Pilih Jalur yang Tepat dan Siapkan Diri Sejak Dini

Memutuskan untuk bekerja di Jepang merupakan langkah sangat besar, terutama bagi seorang wanita. Maka dari itu, rasa-rasanya penting untuk memahami setiap syarat kerja di Jepang bagi wanita secara detail.

Semakin Anda mengenali ketentuan yang berlaku, maka semakin baik pula persiapan yang bisa dilakukan. Jangan hanya siap berangkat saja, tapi pastikan Anda siap bertahan dan berkembang di negeri orang.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *